Senin, 22 Desember 2014

TACAN (Tactical Air Navigation)



TACAN

"TACAN" (TACAN-Taktikal Sistem Penerbangan Udara) adalah singkatan bagi taktikal sistem navigasi udara, berjaya dibangunkan oleh Amerika Syarikat pada tahun 1955, selepas Perancis, Jerman, Inggeris, Kanada, Jepun, Korea dan lain-lain digunakan secara meluas. Terutamanya digunakan untuk menyediakan dari puluhan ke ratusan kilometer beberapa kilometer pelbagai jarak berasaskan pembawa navigasi pesawat, keselamatan pesawat di laluan yang telah ditetapkan untuk sasaran, udara armada membina-up, dan juga untuk membimbing pesawat dan ke homing dalam keadaan cuaca yang kompleks Course.

PERALATAN

"TACAN" oleh unit-unit kapal dan udara: peralatan bawaan udara transceiver radio, antena, kawalan dan peranti paparan. Akses berterusan kepada pesawat relatif kepada jarak stesen tanah dan arahan daripada jarak sistem perintis alat pengukur udara (DME) pada.

CARA KEJA:

TACAN adalah menyelaras sistem navigasi udara radio kutub, kekerapan operasi 962-1213 MHz Frekuensi Ultra Tinggi (UHF). Selang 1 MHz bagi setiap saluran dibahagikan kepada sebanyak 126 saluran diskret, shipborne dan peralatan udara menggunakan frekuensi penghantaran yang berbeza. Pesawat beacon dengan menghantar isyarat soal siasat ke kapal, mendapatkan jawapan selepas ditarik oleh mesin pengiraan - jarak antara kapal itu;, dan gelombang radio dipancarkan dengan mengesan kapal beacon, menarik lokasi sebenar pesawat berbanding dengan kapal.

Apa itu VOR, DME, ADF



DME (Distance Measuing Equipment)
DME (Distance Measuring Equipment) adalah alat navigasi udara yang berfungsi memberikan informasi jarak kepada pesawat, jarak yang di berikan adalah sudut miring antara pesawat dan transmiter dari DME ini dan bukan jarak sesungguhnya antara pesawat dan DME.
Prinsip kerja DME adalah pesawat memberikan pertanyaan berupa kode yang terdapat pada interogator pesawat yang akan dikirimkan pada DME, pertanyaan dari interogator pada pesawat tersebut kemudian mentriger (memicu) DME akan mengirimkan pulsa jawaban pada pesawat dengan frekuensi yang berbeda. Pesawat mengetahui jarak dari DME berdasarkan perbedaan waktu antara sinyal yang dikirim oleh pesawat dengan sinyal yang diterima dipesawat dan kemudian di nyatakan dalam nautical miles. Apabila pesawat menerima sinyal reply dari pesawat dalam waktu 8 microsecond, berarti jarak antara pesawat dan groundstatiom adalah 8 x 6.173 = 49.384 NM
DME beroperasi pada frekuensi VHF sehingga pancarannya line of sight. Ketika pesawat memilih frekuensi VOR atau ILS suatu bandara, maka pesawat tersebut secara otomatis juga akan mendapatkan frekuensi dari DME.
DME beroperasi dalam 252 channel dengan range frekuensi 962 sampai 1213 MHz. channel-channel ini terdiri dari beberapa jenis frekuensi dan spasi antara pasangan pulsa yaitu pada 126 pasangfrekuensi terdapat “X” channel dan pada 126 pasangan frekuensi lainnya terdapat “Y” channel. Lebar pulsa yang dipakai adalah 3,5 mikrosecond dengan efisiensi 0,5 mikrosecond. Pada “X channel jarak antara pulsa adalah 12 mikrosecond pada interogator dan pulsa jawaban. Pada “Y” channel jarak antara pulsa adalah 36 mikrosecond pada interogator dan 30 mikrosekond pada pulsa jawaban. Jarak antara frekuensi interogator dengan pulsa jawaban adalah 63 MHz.
Bandara Sam Ratulangi Manado mempunyai 4 buah DME, 2 buah DME co located dengan Glide Slope dan 2 buah lainnya co-located dengan ILS Glide Slope. Untuk DME yang co located dengan DVOR di makawembeng mempunyai chanel 95X sedangkan untuk DME yang co-located dengan VOR MNO mempunyai channel 89X. Untuk DME yang co-located dengan Glide Slope pada ILS 36 mempunyai channel 42X sedangkan untuk yang co-located dengan Glide Slope pada ILS 18 mempunyai cahnnel 48X.
Untuk perawatan DME dibandara Sam Ratulangi Manado sendiri adalah meter reading, menjaga kebersihan ruangan. Untuk perawatan DME sendiri biasanya silakukan bersamaan dengan perawatan ILS atau VOR karena DME biasanya diletakkan colocated dengan kedua alat tersebut.




ADF
Pengertian ADF
Sebuah pencari arah otomatis (ADF) adalah instrumen radio-navigasi laut atau pesawat terbang yang secara otomatis dan terus menerus menampilkan bantalan relatif dari kapal atau pesawat udara dengan stasiun radio yang cocok. [2] [3] ADF penerima biasanya disetel untuk penerbangan atau kelautan NDBs beroperasi pada pita LW antara 190-535 kHz. Seperti unit RDF, sebagian besar penerima ADF juga dapat menerima gelombang menengah (AM) Stasiun penyiaran, meskipun sebagaimana disebutkan, ini kurang dapat diandalkan untuk keperluan navigasi.
Fungsi dari ADF antara lain :
D.                Station Passage
Sebagai pesawat mendekati sebuah stasiun NDB, ADF menjadi semakin sensitif, hasilnya kecil lateral penyimpangan dalam defleksi besar jarum yang kadang-kadang menunjukkan kiri tidak menentu / osilasi kanan. Idealnya, saat pesawat overflies suar itu, ayunan jarum cepat dari langsung ke depan untuk langsung balik. Hal ini menunjukkan bagian stasiun dan menyediakan memperbaiki posisi yang akurat untuk navigator. Kurang akurat stasiun perjalanan, melewati sedikit ke satu sisi atau lainnya, ditunjukkan oleh lebih lambat (tapi masih cepat) mengayunkan jarum tersebut. Interval waktu dari indikasi pertama dekat stasiun ke bagian stasiun positif bervariasi dengan ketinggian - beberapa saat pada tingkat rendah untuk beberapa menit pada ketinggian tinggi
E.                 HOMING
ADF dapat digunakan untuk rumah di atas stasiun. Merpati terbang pesawat pada pos yang diperlukan untuk menjaga jarum menunjuk langsung kepada ° 0 (lurus ke depan) posisi. Untuk rumah ke stasiun, lagu stasiun, mengidentifikasi sinyal kode Morse, kemudian putar pesawat untuk membawa jarum azimuth ADF ke posisi 0 °. Putar untuk menjaga indikator ADF pos menunjuk langsung ke depan. Homing dianggap sebagai teknik piloting miskin karena pesawat mungkin ditiup signifikan atau berbahaya off-kursus oleh angin-lintas, dan akan harus terbang lebih lanjut dan lebih lama daripada jalur langsung.

F.                 TRACKING
ADF juga dapat digunakan untuk melacak kursus yang diinginkan menggunakan ADF dan memungkinkan untuk angin tinggi-tinggi, angin yang mungkin pukulan pesawat off-kursus. Teknik pemanduan baik memiliki pilot menghitung sudut koreksi yang tepat menyeimbangkan crosswind diharapkan. Sebagai penerbangan berlangsung, pilot memantau arah ke atau dari NDB menggunakan ADF, menyesuaikan koreksi yang diperlukan. Sebuah lagu langsung akan menghasilkan jarak terpendek dan waktu ke lokasi ADF.

Cara Kerja ADF

-          Digunakan dalam menjaga dan menciptakan keselamatan penerbangan dan untuk menjaga komunikasi yang pada akhirnya ditransmisi ke dalam sandi morse karena memiliki keuntungan besar yang tidak terbatas pada garis jarak pandang.
-          Keuntungannya sinyalnya mengikuti kelengkungan bumi.
-          Pilot dapat menyetel stasiun yang dikehendaki dan memilih mode operasi.
-          Sinyal diterima, diperkuat dan diubah menjadi suara yang terdengar atau ditransmisi ke dalam sandi morse.



       Typical NDB services ranges
Class of NDB
Transmission Power
Effective Range
Locator
below 25 watts
15 NM
MH
below 50 watts
25 NM
H
50 to 1,999 watts
50 NM
HH
2,000+ watts
75 NM

VOR
PRINSIP DASAR  SISTEM  VOR

VOR adalah peralatan bantu navigasi udara yang bekerja pada frekuensi 108 – 118 MHz dan berfungsi untuk memberikan sinyal panduan kesegala arah dengan azimuth dari 0 sampai 360 derajat, terhadap lokasi stasiun VOR.
Karena VOR bekerja pada frekuensi VHF, maka jangkauan peralatan ini sangat ditentukan atau terbatas oleh “line of sight” , oleh sebab itu VOR sebagai alat bantu navigasi jarak pendek  yaitu maksimum ±200 nm  pada ketinggian 35.000 feet.
VOR dapat digunakan sebagai alat bantu navigasi untuk  Enroute (lalu lintas udara) dan Terminal/ Approach (pendekatan).
Lihat VOR types dan phases of flight dibawah.

*                   High
*                      1,000 – 14,500; 40NM
*                      14,500 – 18,000; 100NM
*                      18,000 – 45,000; 130NM
*                      45,000 – 60,000; 100NM
*                   Low
*                      1,000 – 18,000; 40NM
*                   Terminal
*                      1,000 – 12,000; 25NM
* All altitudes AGL

Penempatan fasilitas VOR menentukan rute lalu lintas udara, bila VOR terletak disekitar airport  maka tidak hanya akan memberi informasi arah/azimuth untuk penedekatan kea rah landasan tetapi juga dapat member informasi arah/azimuth untuk pesawat-pesawat yang melalui rute lalu lintas udara diatas VOR / bandara tersebut.
Supaya VOR dapat member panduan arah /azimuth kepada pesawat terbang sepanjang rute lalu lintas udara, maka harus dipasang beberapa VOR karena jangkauan VOR yang terbatas. Karena signal VOR dapat dipengaruhi oleh factor refleksi daerah sekitarnya, sehingga dapat mengganggu akurasi signal VOR, karena itu penentuan lokasi adalah penting dan untuk mengurangi kerugian pancaran signal yang disebabkan oleh refleksi tersebut maka dipasanglah DVOR.
DVOR mempunyai unjuk hasil azimuth yang lebih akurat pada lokasi-lokasi dimana VOR Conventional (CVOR) memberikan unjuk kerja yang kurang akurat.


CARA KERJA VOR
VOR terdiri dari VHF Transmitter, Antenna, Monitor dan Kontrol. VOR biasanya beroperasi bersama dalam satu gedung/shelter dengan DME (Distance Measurement Equipment) dengan maksud untuk memberikan informasi arah/azimuth (VOR)  sekalian jarak (DME) kepada penerbang, juga dapat digunakan prosedur operasi bersama-sama ILS (Instrument Landing System).
VOR memancarkan signal radio frekuensi omni direrctional (kesegala arah) dan signalnya memberikan informasi azimuth dari 0 sampai 360 derajat. Dengan memilih chanel frekuensi VOR, penerbang akan mendapat arah/azimuth “TO” kearah stasiun VOR atau “FROM” dari/meninggalkan stasiun VOR dan apa bila terbang tepat diatas stasiun VOR, maka pesawat tersebut tidak menerima signal VOR karena melalui “Cone of Silence” (daerah kertucut tanpa signal radio), dan setiap stasiun VOR mempunyai kode identifikasi yang dipancarkan dengan kode morse.